Jakarta, – Ahli paleontologi di Afrika Selatan menemukan situs pemakaman tertua di dunia. Situs pemakaman itu berisi sisa-sisa kerabat jauh dari manusia atau manusia primitif berotak kecil.

Dipimpin oleh ahli paleoantropologi terkenal Lee Berger, para peneliti pada tahun 2023 menemukan beberapa spesimen Homo naledi, hominid Zaman Batu pemanjat pohon, yang terkubur sekitar 30 meter di bawah tanah dalam gua. Situs ini ditemukan di area bernama Tempat Lahir Manusia, sebuah situs warisan dunia UNESCO dekat Johannesburg, Afrika Selatan.

“Ini adalah pemakaman paling kuno yang pernah tercatat dalam catatan hominin, lebih awal dari bukti pemakaman Homo sapiens setidaknya 100.000 tahun yang lalu,” tulis para ilmuwan dalam makalah pracetak yang diterbitkan eLife menurut Science Alert.

Foto: AFP/GULSHAN KHAN
Paleoanthropologist and National Geographic Explorer-in-Residence, Professor Lee Rogers Berger holds a replica of the skull of “NEO” a new skeleton fossil findings of the Homo Naledi Hominin species at the cradle of Human Kind in Maropeng near Johannesburg on May, 9 2017 in South Africa. Primitive hominids may have lived in Africa at the same time as humans, researchers said Tuesday, in new findings that could change the understanding of human evolution. Fossils found deep in South Africa’s Rising Star cave complex in 2013 have been dated by several expert teams with their findings suggesting the hominids, called Homo naledi, may have lived alongside Homo sapiens. It had previously been thought that the hominids were millions of years old. A team of 20 scientists from laboratories and institutions around the world, including in South Africa and Australia, established the age of the fossils which suggests that Homo naledi may well have lived at the same time as humans. (Photo by GULSHAN KHAN / AFP)

Sebelumnya, pemakaman tertua yang pernah digali ditemukan di Timur Tengah dan Afrika, berisi sisa-sisa Homo sapiens dan berusia sekitar 100.000 tahun. Temuan itu setidaknya berasal dari 200.000 SM.

Adapun situs pemakaman tertua yang ditemukan di Afrika Selatan berisi Homo naledi, yakni spesies primitif yang bentuknya di tengah-tengah antara kera dan manusia modern. Spesies ini memiliki otak seukuran jeruk dan tingginya sekitar 1,5 meter.

Dengan jari tangan dan kaki yang melengkung, serta tangan dan kaki yang mampu menggunakan alat untuk berjalan, spesies yang ditemukan oleh Berger ini telah membalikkan anggapan bahwa jalur evolusi kita adalah sebuah garis lurus.

Saksikan video di bawah ini:

Strategi Skincare Lokal Bisa Tetap ‘Kinclong’ Saat Daya Beli Turun

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *