Here is the rewritten content in Indonesian, with HTML tags:



Daftar Isi



Jakarta, – Saat ini, popularitas minuman instan atau suplemen yang diklaim mengandung kolagen melonjak di tengah kalangan masyarakat. Bukan tanpa alasan, minuman kolagen sering diincar karena disebut dapat bermanfaat bagi kulit dan kesehatan tubuh secara keseluruhan, serta memperlambat tanda-tanda penuaan.

Kolagen adalah protein yang memberi struktur, kekenyalan, dan peregangan pada kulit. Seiring bertambahnya usia, jumlah produksi kolagen di kulit manusia semakin berkurang setiap tahunnya. Akibatnya, kerutan dan penipisan kulit semakin terlihat seiring bertambahnya usia.

Manusia memang membutuhkan asupan kolagen dalam menjaga penampilan dan keremajaan kulit. Sebab, mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi kolagen dapat membantu merawat kesehatan kulit, rambut, dan kuku. 

Namun, asupan kolagen yang bersumber dari bahan makanan alami ternyata lebih baik daripada minuman instan atau suplemen.

Melansir dari Healthline, perbedaan utama antara kolagen dalam suplemen dan makanan terletak pada ketersediaan hayati, termasuk kemampuan tubuh untuk menggunakan nutrisi.

“Makanan, seperti kaldu tulang mengandung kolagen yang tersedia secara hayati yang dapat langsung digunakan oleh tubuh Anda menjadikannya lebih unggul dibandingkan suplemen,” kata ahli diet, Carrie Gabriel, dikutip Kamis (25/7/2024P.

Menurut para ahli, mengonsumsi makanan yang kaya akan kolagen atau makanan yang meningkatkan produksi kolagen dapat membantu menciptakan bahan pembangun, yakni asam amino untuk merawat kulit.

Lantas, apa saja bahan makanan yang mengandung banyak kolagen? Berikut 13 daftarnya, melansir dari Healthline.

1. Kaldu Tulang

Anda dapat memperoleh kaldu tulang dengan cara merebus tulang hewan. Proses merebus tulang ini dipercaya dapat mengekstrak jumlah kolagen.

“Kaldu tulang mengandung kalsium, magnesium, fosfor, kolagen, glukosamin, kondroitin, asam amino, dan banyak nutrisi lainnya karena terbuat dari tulang dan jaringan ikat,” kata ahli diet dan kecantikan, Katey Davidson.

“Namun, setiap kaldu tulang berbeda-beda tergantung kualitas tulang yang digunakan bersama dengan bahan lainnya,” lanjutnya.

Jika Anda ingin menambahkan kaldu tulang ke dalam makanan, cobalah untuk membuatnya sendiri dengan tulang yang diperoleh dari tukang daging lokal dengan reputasi baik. Hal ini perlu dilakukan demi menjamin kualitas kaldu Anda.

2. Ayam

Salah satu alasan mengapa banyak suplemen kolagen terbuat dari ayam karena kandungan protein yang relatif tinggi. Jika pernah memotong ayam utuh, Anda mungkin dapat melihat banyak kandungan jaringan ikat unggas. Jaringan inilah yang menjadikan ayam sebagai sumber kolagen makanan.

Sebuah studi yang dipublikasikan Nutrients pada tikus menggunakan tulang ayam dan tulang rawan sebagai sumber kolagen untuk meredakan radang sendi, peradangan, dan banyak lagi.

Studi yang dipublikasikan pada 2022 itu mengungkapkan bahwa ada banyak variasi kandungan kolagen di seluruh ayam. Namun, daging paha disebut mengandung lebih banyak mengandung kolagen daripada dada.

3. Ikan

Serupa dengan hewan lainnya, ikan juga memiliki tulang dan ligamen yang terbuat dari kolagen. Beberapa ahli mengklaim bahwa kolagen laut adalah salah satu yang paling mudah diserap tubuh.

Menurut studi yang dipublikasikan Nutrients pada 2023, bentuk kolagen ini kemungkinan lebih tersedia secara hayati dan sangat mambantu untuk menjaga kesehatan dan elastisitas kulit.

Gabriel mengungkapkan bahwa bagian ikan yang paling banyak mengandung kolagen justru bukanlah daging yang sering dikonsumsi, tetapi kepala, sisik, dan bola mata.

4. Putih Telur

Meskipun telur tidak mengandung jaringan ikat seperti banyak produk hewani lainnya, putih telur memiliki jumlah prolin yang relatif tinggi. Prolin adalah salah satu asam amino yang diperlukan untuk produksi kolagen.

5. Buah Sitrus

Vitamin C memiliki “peran utama” dalam produksi pro-kolagen, prekursor kolagen tubuh. Artinya, vitamin C dapat membantu sintesis kolagen.

Dengan demikian, buah sitrus, seperti jeruk, grapefruit, lemon, dan limau yang kaya akan vitamin C dapat membantu tubuh untuk memproduksi kolagen sehingga bisa bermanfaat bagi kesehatan kulit.

6. Buah Beri

Meskipun jeruk cenderung disorot berkat kandungan vitamin C-nya, buah beri adalah sumber lain yang tak kalah baik. Stroberi, raspberry, blueberry, dan blackberry adalah buah beri yang kaya akan nutrisi.

“Buah beri juga tinggi antioksidan yang melindungi kulit dari kerusakan,” kata Davidson.

7. Buah Tropis

Mangga, kiwi, nanas, dan jambu biji adalah sederet buah tropis yang kaya akan vitamin C. Selain itu, jambu biji juga mengandung seng, yakni pendukung produksi kolagen.

8. Bawang Putih

Tidak hanya menambah cita rasa pada makanan, ternyata bawang putih juga bisa meningkatkan produksi kolagen tubuh. Gabriel mengungkapkan, bawang putih mengandung kadar sulfur yang tinggi, yakni mineral yang membantu menyistesis dan mencegah kerusakan kolagen.

9. Sayuran Hijau

Sayuran hijau memang terkenal sangat bermanfaat bagi tubuh, termasuk bagi kulit.

Diketahui, ayam, kangkung, lobak Swiss, dan sayuran salad mendapatkan warna hijau dari klorofil yang terkenal karena sifat antioksidannya.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi klorofil meningkatkan prekursor kolagen pada kulit,” kata Gabriel.

10. Kacang-kacangan

Kacang merupakan makanan berprotein tinggi yang mengandung lisin, yakni salah satu asam amino yang diperlukan untuk sintesis kolagen. Tak hanya itu, banyak kacang-kacangan yang kaya akan tembaga, yaitu nutrisi yang diperlukan untuk produksi kolagen.

11. Kacang Mete

Kacang mete terkenal mengandung seng dan tembaga. Kedua mineral tersebut dipercaya mampu meningkatkan kemampuan tubuh untuk membuat kolagen.

12. Tomat

Satu buah tomat berukuran sedang ternyata mengandung sejumlah besar nutrisi penting, termasuk vitamin C untuk sintesis kolagen. Selain itu, tomat juga mengandung likopen dalam jumlah besar, yakni antioksidan kuat untuk mendukung kesehatan kulit.

13. Paprika

Paprika terkenal kaya akan vitamin C dan mengandung capsaicin, yakni senyawa anti inflamasi. Studi pada tikus menunjukkan bahwa capsaicin dapat mengurangi risiko berkurangnya kolagen dan kerusakan kulit.

By admin

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *